MAKALAH PLH
KARAKTERISTIK
BIOGEOGRAFI DAN SOSIOANTROPOLOGI WILAYAH JAWA BARAT

Disusun
oleh:
Nama : Nova oktaviani irawan
Kelas : Xl-1
Program
keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
DINAS PENDIDIKAN KOTA TASIKMALAYA
YAYASAN
PENDIDIKAN PONPES
AL-IKHWAN
SMK TERPADU AL-IKHWAN
TERAKREDITASI
“A”
Jln. KH. Khoer Affandi No.13 Kel. Setianegara Kec. Cibeureum Kota. Tasikmalaya
Prov. Jawa Barat Kode Pos 46196 Tlp. (0265) 326364
E_Mail:
smkterwantas@yahoo.co.id
BAB I
KARAKTERISTIK BIOGEOGRAFI DAN
SOSIOANTROPOLOGI WILAYAH JAWA BARAT
1. Jawa Barat

“Peta jawa barat”
Berdasarkan undang-undang No 11 tahun 1950
tentang pembentukan provinsi Jawa Barat . Jawa Barat merupakan provinsi dengan
jumlah penduduk terbanyak di indonesia. Karena letaknya yang berdekatan dengan
ibukota Negara maka, hampir seluruh suku bangsa yang ada di indonesia terdapat
di provinsi ini. Suku lainnya adalah suku jawa yang banyak di jumpai di daerah
bagian utara Jawa Barat, suku Betawi banyak mendiami daerah bagian barat yang
berdekatan dengan Jakarta. Suku Minang dan Suku Batak banyak mendiami kota-kota
besar di Jawa Barat.
2. Biogeografi Jawa Barat
Biogeografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang penyebaran organisme di muka bumi. Sebagaimana Allah SWT
berfirman dalam (Q.S An-nahl:16:11)

Artinya:
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman;
zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Kondisi Geografis
Propinsi Jawa Barat secara geografis
terletak di antara 5°50' - 7°50' LS dan 104°48' - 104°48 BT. Luas wilayah
Provinsi Jawa Barat pada tahun 2008 adalah 34.816,96 Km2, terdiri atas 16
wilayah kabupaten dan 9 wilayah kota. Secara administrasi batas-batas Provinsi
Jawa Barat adalah sebagai berikut :
Utara
: Laut
Jawa
Timur
: Jawa Tengah
Selatan : Samudra Hindia
Barat : DKI Jakarta dan Provinsi Banten
Sebagian besar wilayah kabupaten / kota di
Jawa Barat berbatasan dengan laut,sehingga Wilayah Jawa Barat
memiliki garis pantai cukup panjang, yaitu 755,83 Km.. Tetapi pada bulan
Oktober 2008 yang baru saja berlalu, suhu di Jawa Barat sempat mencapai
350 Celcius selama 3-4 pekan lamanya yang hampir merata dialami oleh
seluruh daerah di Jawa Barat. Curah hujan rata-rata tahunan di Jawa Barat
mencapai 2.000 mm/tahun, namun di beberapa daerah pegunungan bisa mencapai 3.000-5.000
mm/tahun.
Iklim
Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu 9° Celcius di puncak gunung Pangrango dan 34° Celcius di pantai utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun.
Topografi
Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara pulau Sumatera hingga ujung utara pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang tandai di tengah ketinggian 100 sampai dengan 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0 sampai dengan 10 m di atas permukaan laut, dan wilayah aliran sungai.
Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu 9° Celcius di puncak gunung Pangrango dan 34° Celcius di pantai utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun.
Topografi
Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara pulau Sumatera hingga ujung utara pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang tandai di tengah ketinggian 100 sampai dengan 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0 sampai dengan 10 m di atas permukaan laut, dan wilayah aliran sungai.
Populasi
Berdasarkan hasil sensus nasional tahun 1999, jumlah penduduk Jawa Barat setelah Banten terpisah berjumlah 34.555.622 jiwa. Pada tahun 2000 berdasarkan sensus penduduk, meningkat menjadi 35.500.611 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 1.022 jiwa per km2. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk selama dasawasra 1990-2000 mencapai angka 2,17%. Sedangkan pada tahun 2003, jumlah penduduk telah bertambah menjadi 38.059.540 jiwa. Selanjutnya berdasarkan Survei Sosial dan Ekonomi pada tahun 2004, jumlah penduduk Jawa Barat berkembang menjadi 39.140.812 jiwa.
Berdasarkan hasil sensus nasional tahun 1999, jumlah penduduk Jawa Barat setelah Banten terpisah berjumlah 34.555.622 jiwa. Pada tahun 2000 berdasarkan sensus penduduk, meningkat menjadi 35.500.611 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 1.022 jiwa per km2. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk selama dasawasra 1990-2000 mencapai angka 2,17%. Sedangkan pada tahun 2003, jumlah penduduk telah bertambah menjadi 38.059.540 jiwa. Selanjutnya berdasarkan Survei Sosial dan Ekonomi pada tahun 2004, jumlah penduduk Jawa Barat berkembang menjadi 39.140.812 jiwa.
Flora
·
Pohon Jati
·
Pohon Kapuk
·
Pohon Karet
Fauna
Ikan Lele

Harimau

3. Sosioantropologi Jawa Barat
Sosioantropologi adalah
penggabungan kedua cabang ilmu social, yaitu Antropologi dan Sosiologi. Antropologi
adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari budaya masyarakat suatu etnis
tertentu, sedangkan Sosiologi adalah cabang ilmu sosial yang lebih menitikberatkan
pada masyarakat dan kehidupan sosialnya seperti kesenian tradisional,
kehidupan, dan interaksi sosialnya.
Sosial
Masyarakat Jawa Barat dikenal sebagai
masyarakat yang agamis, dengan kekayaan warisan budaya dan nilai-nilai luhur
tradisional, serta memiliki perilaku sosial yang berfalsafah pada silih asih,
silih asah, silih asuh, yang secara harfiah berarti saling mengasihi, saling
memberi pengetahuan dan saling mengasuh diantara warga masyarakat. Tatanan
kehidupannya lebih mengedepankan keharmonisan seperti tergambar pada pepatah;
"Herang Caina Beunang Laukna" yang berarti menyelesaikan masalah
tanpa menimbulkan masalah baru atau prinsip saling menguntungkan. Masyarakat
Jawa Barat memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan. Hal ini
terekspresikan pada pepatah "Ulah Unggut Kalinduan, Ulah Gedag
Kaanginan"; yang berarti konsisten dan konsekuen terhadap kebenaran serta
menyerasikan antara hati nurani dan rasionalitas, seperti terkandung dalam
pepatah "Sing Katepi ku Ati Sing Kahontal ku Akal", yang berarti
sebelum bertindak tetapkan dulu dalam hati dan pikiran secara seksama. Jawa Barat
dilihat dari aspek sumber daya manusia memiliki jumlah penduduk terbesar di
Indonesia dan sebagai provinsi yang mempunyai proporsi penduduk dengan tingkat
pendidikan, jumlah lulusan strata-1, strata-2 dan strata-3 terbanyak
dibandingkan dengan provinsi lain.
Kebudayaan
Jawa Barat yang terkenal dengan budaya sunda, budaya sunda terasa
kental sekali melekat pada masyarakat jawa barat mulai dari bahasa daerahnya
yang unik, tarian jaipongnya yang sudah terkenal dan wayang goleknya yang juga
unik dan mengagumkan. Dan yang tidak kalah mengagumkan adalah angklung, yaitu
sejenis alat musik yang terbuat dari bambu yang menghasilkan suara khas yang
tiada duanya.
Ciri khas daerah memiliki peran yang sangat penting dalam memperkokoh
ke-bhinekatunggalikaan bangsa Indonesia. Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu
provinsi yang berbatasan sekaligus penyangga Ibu Kota Negara RI pada hakekatnya
mengemban tugas untuk menampilkan diri yang dapat memberi gambaran sebagai
salah satu wajah Indonesia yang didominasi dengan nuansa budaya Sunda.
Seni dan Budaya provinsi Jawa Barat
·
Tarung Drajat
·
Tari Jaipongan
·
Kesenian Cianjuran
·
Kesenian Cirebonan
·
Pencak Silat Cimende
Tempat Pariwisata
·
Pantai Pangandaran
·
Gunung Tangkuban
Perahu
·
Kraton Kesepuhan
·
Linggarjati
·
Ciwidey
Pembahagian daerah
kabupaten
Provinsi Jawa Barat terdiri dari pada 16 kabupaten dan 9 kota. Ibu kotanya adalah
Bandung, tetapi Pemerintah daerah Jawa Barat berencana membentuk Kabupaten
baru, yaitu Kabupaten Ciamis Selatan yang meliputi daerah Ciamis bagian
selatan, seperti Kecamatan Pangandaran, Lakbok, Cimerak, Parigi, Pamarican,
Cijulang, Kalipucang, dll. Berikut adalah senarai kabupaten dan kota di Jawa
Barat, berserta ibu kota kabupaten.
Agama
Mayoritas penduduk di Jawa Barat memeluk agama Islam (97%). Selain itu provinsi Jawa Barat memiliki bandar-bandar yang menerapkan syariat Islam, seperti Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, serta Kota Tasikmalaya diperlakukan kepada sebagian besar warganya yang menganut agama Islam. Agama Kristian banyak pula terdapat di Jawa Barat, terutama dianut oleh Orang Tionghoa dan sebagian Orang Batak. Agama minoriti lainnya yang terdapat di Provinsi Jawa Barat adalah Buddha, Hindu dan Konfusianisme.
Mayoritas penduduk di Jawa Barat memeluk agama Islam (97%). Selain itu provinsi Jawa Barat memiliki bandar-bandar yang menerapkan syariat Islam, seperti Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, serta Kota Tasikmalaya diperlakukan kepada sebagian besar warganya yang menganut agama Islam. Agama Kristian banyak pula terdapat di Jawa Barat, terutama dianut oleh Orang Tionghoa dan sebagian Orang Batak. Agama minoriti lainnya yang terdapat di Provinsi Jawa Barat adalah Buddha, Hindu dan Konfusianisme.
Pendidikan
Provinsi Jawa Barat adalah Provinsi yang paling banyak mempunyai Pendidikan Tinggi Negeri daripada Provinsi lainnya di Indonesia, diantaranya:
Provinsi Jawa Barat adalah Provinsi yang paling banyak mempunyai Pendidikan Tinggi Negeri daripada Provinsi lainnya di Indonesia, diantaranya:
Instit Teknologi Bandung
Universiti Indonesia sebagian kampusnya di Depok
Institut Pertanian Bogor
Universiti Padjadjaran
Universiti Pendidikan Indonesia
Universiti Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri
Politeknik Negeri Bandung
Politeknik Manufaktur
Universiti Indonesia sebagian kampusnya di Depok
Institut Pertanian Bogor
Universiti Padjadjaran
Universiti Pendidikan Indonesia
Universiti Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri
Politeknik Negeri Bandung
Politeknik Manufaktur
Di akses pada hari minggu, 11 Oktober 2015.
Pukul 10.00 WIB
Di sekolah
BAB II
KESIMPULAN
Karakteristik biogeografi dan sosioantropologi di provinsi Jawa
Barat merupakan ciri-ciri, keanekaragaman budaya, adat istiadat, populasi,
maupun kekayaan alam yang berlimpah. Sesuai dengan (Q.S An-nahl:16:11)
Provinsi Jawa Barat mempunyai:
1. Biogeografi
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang penyebaran organisme di muka bumi. Biogeografi yang ada di Jawa Barat antara lain: kondisi
geografis, iklim, topografi,populasi,
flora dan fauna yang sangat beragam.
2. Sosioantropologi
Diantaranya: pendidikan, social, budaya,
pembagian daerah, seni, dan budaya juga
tempat Pariwisata yang cukup banyak.
Daftar pustaka
http://jefrihutagal.blogspot.com/2010/12/biogeografi-jawa-barat.html
http://mitraprajautama.blogspot.com/2011/10/informasikebudayaan-jawa-barat.html
http://iklimtropis-jawa-barat-GoogleMaps.html